Pers Release PD ABKIN DIY, Siap Sukseskan Kongres XIII ABKIN di Pekanbaru, Riau

Perhelatan akbar 4 tahun sekali di kalangan masyarakat profesi Bimbingan dan Konseling di Indonesia tinggal beberapa hari lagi. Kongres XIII Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia akan diselenggarakan pada tanggal 27-29 April 2018 di Pekanbaru, Riau. Berbagai kontingen daerah dan cabang ABKIN di berbagai penjuru tanah air tengah sibuk mempersiapkan diri dan organisasinya masing-masing untuk menyongsong kegiatan akbar yang bertemakan “Konseling Multikultural Abad 21”.

 

Pengurus Daerah (PD) ABKIN DIY juga dalam beberapa hari terakhir ini tampak sibuk merapatkan barisan untuk persiapan menjelang Kongres ke-13 tersebut. “Persiapan DIY sebenarnya sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari di bulan Januari 2018,” imbuh Wakil Ketua PD ABKIN DIY, Dr. Sigit Sanyata. Ia lebih jauh menjelaskan bahwa DIY telah secara sah dan resmi melaksanakan Konferda-Konfercab dan dilantik secara massal oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) ABKIN, Prof, Dr. Mungin Eddy Wibowo.

 

“Rehat sebentar pascakonferda-konfercab dan pelantikan, PD ABKIN DIY langsung menggelar Rapat Kerja pada bulan Februari 2018 dan sekarang dilanjutkan dengan Rapat Harian PD ABKIN DIY pada Selasa, 17 April ini,” ungkap Sekretaris PD ABKIN DIY, Dodi Hartanto. Dodi mengungkapkan bahwa dalam rapat harian ini kami mendata jumlah kontingen yang akan berangkat menuju Kongres dan yang terpenting adalah mencoba merumuskan butir-butir pernyataan yang dianggap penting menyonsong Kongres yang akan datang.

 

Dalam kesempatan wawancara yang sama, Fathur Rahman Bahrinsyah, Ketua PD ABKIN DIY menjelaskan, “butir-butir pernyataan sengaja dirumuskan untuk memberikan perspektif yang lebih jernih bagi seluruh masyarakat profesi BK tentang makna penting penyelenggaraan Kongres bagi ABKIN di masa yang akan datang. Jangan sampai berbagai pihak terjebak dan terkesan mereduksi kongres hanya sebatas kasak-kusuk dan hiruk-pikuk pragmatis ingin menjagokan figur tertentu dan merintangi figur yang lainnya.” Menurut Fathur lebih lanjut, “jauh lebih baik bagi kami sekarang adalah merumuskan apa dan bagaimana kriteria Ketua Umum dan Pengurus Besar ABKIN keseluruhan yang akan datang dengan berbagai dinamika dan tantangan internal maupun eksternal yang telah dan tengah terjadi saat sekarang ini.”

 

Berikut ini merupakan beberapa butir pernyataan pers PD ABKIN DIY dalam persiapan road to Kongres.

  1. PD ABKIN DIY mengajak dan menghimbau kepada seluruh peserta, peninjau, dan penggembira Kongres untuk mensukseskan Kongres dan Konvensi Nasional ABKIN dengan senantiasa mengedepankan semangat persaudaraan, saling menghargai, dan dapat menerima berbagai keragaman yang ada tanpa terkecuali
  2. Kongres ABKIN bukanlah merupakan ajang adu pendapat dan debat kusir, namun kongres merupakan forum permusyawaratan yang tertinggi dalam organisasi profesi ABKIN dengan agenda utama evaluasi kinerja kepengurusan sebelumnya dan perumusan langkah-langkah strategis melalui penataan kaidah organisasi profesi yang tercakup dalam AD/ART dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
  3. Oleh karena itu, terkait butir kedua, PD ABKIN DIY mengajak kepada seluruh peserta dan peninjau Kongres untuk;
  1. melakukan evaluasi yang bersifat otokritik bagi diri profesi BK kita seluruhnya secara lebih obyektif, transparan, terbuka, dan berimbang, tanpa tendensi apapun.
  2. mematuhi tata tertib pelaksanaan Kongres dengan mekanisme pengambilan keputusan yang didasari atas prinsip permusyawaratan perwakilan. Dengan kata lain, bahwa aspirasi atau pendapat apapun hendaknya senantiasa berada dalam jalur komunikasi dan koordinasi yang terwakili oleh Pengurus Daerah dan Pengurus Cabangnya masing-masing.
  3. Senantiasa berpartisipasi aktif dalam berbagai agenda Kongres dari awal sampai dengan akhir, terutama pada saat pembahasan berbagai kaidah organisasi profesi, yakni AD/ART, Kode Etik, dan Garis Besar Program Kerja.

 

  1. ABKIN yang akan datang akan menghadapi berbagai dinamika dan tantangan sistem pendidikan nasional maupun kehidupan sosial-kemasyarakatan yang semakin kompleks. Partisipasi dan kontribusi ABKIN yang akan datang tidak lagi hanya semata-mata berorientasi pada program dan kegiatan yang bersifat praktis, namun ABKIN yang akan datang mesti ikut ambil bagian dalam konstelasi strategis, yaitu inisiator perubahan yang harus mengawal dan mendorong perubahan-perubahan mendasar dalam ranah yang lebih konseptual dan berorientasi terlibat dalam penyusunan kebijakan (policy making). Dengan langgam seperti ini, maka peran dan kontribusi ABKIN lebih bersifat menyeluruh dan utuh, yakni menggerakkan pendulum perubahan dari ranah kebijakan menuju ke ranah praktis.
  2. Dalam kaitannya dengan butir pernyataan yang keempat tersebut, maka PD ABKIN DIY ingin menegaskan hal-hal berikut ini;
  1. Figur ketua dan pengurus ABKIN yang akan datang harus merupakan kader-kader organisasi profesi yang berintegritas dan memiliki rekam jejak keprofesian yang mumpuni, yakni, memiliki pengalaman kepemimpinan yang nyata dan kontributif dalam berbagai upaya-upaya mendorong Bimbingan dan Konseling semakin diakui dalam ranah kebijakan pendidikan nasional. Dan sebaliknya, bukan “individu-individu karbitan” yang hanya sekedar berorientasi praktis dan aji mumpung.
  2. Figur ketua dan pengurus ABKIN yang akan datang harus merupakan kader-kader organisasi profesi yang memiliki semangat, prinsip kolegialitas yang tinggi dan mampu menunjukkan kinerja yang solid dan kohesif. Dan sebaliknya, bukan individu-individu yang senang bekerja secara individual dan tidak mengutamakan kerjasama tim.
  3. Figur ketua dan pengurus ABKIN yang akan datang harus merupakan kader-kader organisasi profesi yang memiliki sense of diversity (kepekaan atas keragaman) yang tinggi. Dengan demikian, ABKIN sangat membutuhkan kader-kader profesi bimbingan dan konseling yang mampu mengayomi, memayungi, mempersatukan berbagai perbedaan, dan mempersempit berbagai kesenjangan yang ada.
  4. Figur ketua dan pengurus ABKIN yang akan datang hendaknya merupakan kader-kader organisasi profesi yang memiliki kemampuan bridging, yakni mampu menjadi jembatan komunikasi/koordinasi antara berbagai komponen dan stakeholder terlibat, baik secara vertikal maupun horisontal. Oleh karena itu, ABKIN sangat membutuhkan kader-kader yang telah memiliki kemampuan dan pengalaman komunikasi serta negosiasi yang dapat diandalkan, terutama jejaring struktural di tingkat elit birokrasi pemerintahan.

 

Dengan butir-butir pernyataan ini, Fathur Rahman selaku Ketua PD ABKIN DIY berharap dapat membantu seluruh peserta Kongres untuk melihat dan berefleksi lebih jernih dalam rangka menghasilkan keputusan Kongres yang terbaik bagi pengembangan profesi Bimbingan dan Konseling di masa yang akan datang. (#End)